Databicara.net, Musirawas – Suranto, Kepala Desa (Kades) Desa U2 Karyadadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musirawas, Provinsi Sumatera Selatan, Dalam pengelolaan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2021 tahap III diduga tidak transparan hingga patut diselidiki. Jum’at, (5/8/2022).
Sementara, Dana Desa (DD) yang dikuncurkan oleh Pemerintah Pusat kepada semua Desa di seluruh Indonesia adalah demi kepentingan masyarakat, bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan ekonomi serta yang lainnya ditingkat Desa.
Hal tersebut terbukti (5/8), Ketika awak media mewawancarai Kepala Desa U2 Karyadadi, Suranto, dikediamannya menyatakan bahwa dirinya kurang paham terkait program Penanggulangan Bencana Alam baik tempat maupun realisasinya, sebab semua dikelolah oleh stafnya. “Sejak bulan 7/2021 saya dilantik menjabat kades U2 Karyadadi, Waktu itu kaur keuangan yang mengelola semuanya, baik membuat RAB dan untuk covid juga”. ujarnya.
Anehnya, Ketika disentuh pertanyaan, bukankah program Covid -19 tersebut anggarannya tersendiri? Secara sontak dirinya menjawab, “Belum jelas Pak, coba tanya sama Kaur Keuangan”. Katanya.
Dikantor Desa (8/8), Kaur keuangan Desa U2 Karyadadi, Dwi Susanto, menyampaikan bahwa dirinya sudah lama menjabat perangkat Desa sebagai Kaur Keuangan.
Dipaparkannya, Dari nominal anggaran Dana Desa (DD) lebih kurang senilai Rp.850.000.000.- ada 8 persen sebesar Rp.68.000.000.- yang digunakan untuk anggaran Penanggulangan Bencana serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebanyak 42 penerimah manfaat, dengan total Rp.151.200.000.- Pertahun, diduga tak sesuai dengan apa yang dijelaskan.
“Dari zaman Pak kades Marpan, kalau kades ini sejak TW 2 tahun 2021 lalu, kalau total keseluruhannya ADD/DD Rp.1,3 milyar, sementara anggaran DD ada 8% dari pagu anggaran Rp.850 juta untuk penanggulangan bencana dan BLT sebanyak 42 orang, perorangnya Rp.300.000. X 12 bulan Rp.151.200.000.- “. Katanya bingung.
Selanjutnya, “Bagi masker kepada masyarakat, semua warga dapat semua lalu penyemprotan disinfektan seminggu sekali dan pembagian sembako kepada 25 orang serta sosialisasi bahaya Covid”. akuinya. (Ebied s).