Massa Gass Akan Kepung Kantor Bupati Musi Rawas

MUSI RAWAS

MUSI RAWAS – Dianggap tidak cakap dalam merumuskan sebuah kebijakan, Gerakan Aktivis Selamatkan Silampari (GASS) akan menggelar aksi besar-besaran di Komplek Pemda dan Kantor Bupati

Aksi tersebut sebagai wujud keprihatinan aktivis diwilayah kabupaten Musi Rawas atas kebijakan yang di keluarkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kabupaten Musi Rawas.

Dari berbagai kegiatan yang melibatkan kebijakan DPMD, mulai pelaksanaan Pilkades yang carut-marut di desa Kebur Jaya tahun 2021, kemudian kesalahan nama dan desa cetak suara Pilkades, Monopoli pencetakan kertas suara oleh oknum panitia kabupaten, pelaksanaan kegiatan Bimtek puluhan miliar yang diduga bermasalah dan berujung di gugatnya pihak Pemkab dalam pelaksanaan Pilkades.

Efran salah seorang mentor dari Gerakan Aktivis Selamatkan Silampari (GASS) mencermati permasalahan ini dengan geram mengatakan dalam keterangan persnya sudah saatnya dilakukan reformasi birokrasi total di DPMD Kabupaten Musi Rawas. Rabu (11/05).

” Apa yang dilakukan DPMD Musi Rawas tidak mencerminkan sebuah program yang bersinergi dengan pihak Pemkab, bukannya meringankan beban Pemkab dalam merumuskan kebijakan yang satu pintu dan satu arah tetapi menambah persoalan yang tidak ada habisnya,” ungkapnya.

Dikatakannya, ini adalah titik kulminasi dari seluruh permasalahan yang di ciptakan oleh DPMD kabupaten Musi Rawas, dugaan kami ada aktor utama yang menjadikan seluruh kebijakan yang menyangkut khalayak umum selalu bermasalah.

” GASS bakal mengadakan aksi demo besar-besaran Kamis 19/05 nanti, aksi ini sebagai warning kepada DPMD Musi Rawas bahwa kebijakan mereka di sorot publik,” tukas Efran.

Sementara itu salah satu anggota GASS yang lain Hidayat menyebutkan DPMD Musi Rawas sudah sangat keterlaluan dalam melaksanakan kegiatan.

” Tidak habis pikir dengan dinas PMD ini, bayangkan kegiatan 1 Milyar habis dalam kegiatan sehari, ini berdasar keterangan yang terdokumentasi dengan baik oleh tim kami, bagaimana mereka menghabiskan anggaran tersebut ini yang patut di pertanyakan.” Sebutnya.

Sekedar informasi GASS adalah gerakan solidaritas aktivis berbagai lintas generasi yang di motori oleh Efran, Hidayat, Zulkarnain, Rike Dwi Putra, Niko Doni, Hartanto dan yang lainnya. (Joni).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *