Databicara.net, MUSI RAWAS – Intensitasi hujan seminggu terakhir di wilayah Kabupaten Mura cukup tinggi. Saat ini Kabupaten Mura masuk dalam status siaga banjir dan tanah longsor.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mura, Eko mengungkapkan pihaknya sudah melakukan pemetaan daerah rawan banjir. Yakni mulai dari sepanjang jalur daerah aliran sungai Lakitan, Muara Kelingi, BTS Ulu, Jayaloka, Selangit, Terawas dan Megang Sakti.
“Nah ini dari tahun ke tahun biasanya apabila terjadi intensitas hujan yang cukup tinggi dan daerah aliran sungai ini juga pertemuan antara sungai Lakitan dan sungai Bal Kelingi, nah itu akan terjadi luapan,” ungkapnya.
Langkah antisipasi menghadapi bencana banjir, pihaknya sudah mempersiapkan segala hal yang diperlukan. Yakni mempersiapkan 36 personel yang dibagi secara piket 24 jam. Mereka piket secara bergantian. Perhari personel yang piket terdiri dari 11 orang.
Disamping itu BPBD menyiapkan peralatan seperti tenda pengungsi yang disipakan lima unit. Itu nantinya akan dipakai apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, maka bisa didirikan.
Persiapan lainnya yaitu menyiapkan mesin LCR 40 PK satu unit, 25 PK 1 unit, 18 PK satu unit dan LCR viber juga disiapkan guna mengantisipasi bila ada warga yang memang harus dievakuasi ketika terjadi bencana.
“Kita juga siapkan mobil tengki suplai air bersih,” terangnya.
Kemudian menyiapkan mobil rescue yang dapat menjangkau daerah-daerah banjir.
“Imbauan khusus masyarakat yang berdomisili disepanjang jalur DAS agar mengurangi dulu aktivitas di air karena cuaca ekatrim kita tidak tahu sewaktu-waktu meluap,” pungkasnya.(Joni)